Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Praktek Jual Beli Skripsi

Skripsi, syarat wajib menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi untuk mendapatkan gelar Sarjana strata satu (S1). Mahasiswa yang tak mau pusing dalam pembuatannya mengambil jalan lain yang mudah. Tinggal berapa uang yang ada di dompet. Memang, mahasiswa terkenal dengan segala sesuatu yang instan, dari makanan, minuman, sampai urusan pendidikan termasuk dalam hal ini. Kalau dibayangkan  betapa mirisnya nasib pendidikan negara kita sampai skripsi juga dijadikan objek perdagangan, mau maju dari mana coba. Apa sulitnya membuat satu skripsi kalau semua ilmunya sudah didapatkan dari bangku perkuliahan selama 4 tahun bahkan lebih. Kalau mengikuti prosedur yang benar,  skripsi itu mudah dan tidak butuh waktu lama. Kemanjaan mahasiswa yang sudah dimudahkan dalam berbagai hal yang menjadikan mereka malas berpikir dan ingin yang langsung tanpa repot. Kenyaaan ini dimanfaatkan para orang pintar yang hobi membantu sesamanya, karena bisa menjadi lahan penghasilan yang lumayan tinggi. Kalau satu skrip

Perempuan dalam Sumpah Pemuda

Oleh: Tinwarotul Fatonah Sejak delapan puluh tiga tahun lalu, kita komitmen terhadap sumpah ini: kami putra-putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; berbahasa satu, bahasa Indonesia.  Sumpah ini, demikian sakral bagi kita, Bangsa Indonesia Harus diingat bahwa dalam momentum 28 Oktober 1928 mencantumkan sumpah:  kami putra-putri Indonesia mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia. Maka jelaslah bahwa peran serta "putri" ada  dalam momen besar dari perjalan sejarah bangsa besar ini. Kata "putri" harus diperluas maknanya, sehingga dari refleksi itu dalam kontek kini, apa yang dimaksud kata "putri" adalah semua perempuan atau wanita Indonesia memainkan peranannya, baik di tataran domestik maupun publik. Domestik dan Publik Pada masa kini jadi jelas perempuan terus menerus melakukan pemberdayaan, baik bersifat domestik maupun publik. Perumpuan juga ingin menunjukkan eksistensinya dalam publik tidak h

Antara Eksistensi dan Esensi

Dua kata yang sekilas sama ketika kita ucapkan tapi sangat berbeda maknanya. Eksistensi adalah keberadaan atau adanya, sedangakan esensi adalah isi atau makna keberadaan. Terlepas dari pengertian antara kedua kata itu, saya ingin sedikit bingung dengan pernyataan “Lebih dulu manakah antara esensi atau eksistensi?.” Seandainya yang diberi pertanyaan ini adalah seorang pelawak pasti akan dijawab lebih dahulu esensi dung...hhehe, karena esensi yang disebut dahulu, begitu pula sebaliknya. Tapi kita berbicara sedikit serius, mana yang lebih dahulu dalam kehidupan kita. Sebelum malihat komentar kawan-kawan, saya akan menjawab sesuai dengan hati nurani yang paling dalam dan sesuai dengan pengetahuan yang saya punya. Esensi dan eksistensi tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki sinkronisasi (baca: hubungan kesesuaian) yang tinggi. Bagaikan sayur tanpa garam rasanya hambar. Karena eksistensi tidak akan bermakna dan berguna tanpa memiliki esensi yang baik, sedangkan esensi juga tak mungki

Standarisasi Jurnal Ilmiah

Oleh: Tinwarotul Fatonah Sejauh ini masih banyak kontroversial dari kebijakan Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajibkan mahasiswa program S-1 memublikasikan tulisannya di jurnal ilmiah. Bukan hanya karena dijadikan syarat kelulusan, tetapi ada banyak hal teknis yang mesti dikritik terkait kebijakan yang telah disahkan seperti standarisasi keilmiahan jurnal dan pempublikasiannya. Sependapat dengan Afandi dalam tulisannya yang berjudul “Siapkah dengan Bahasa Publikasi Jurnal Ilmiah?,” bahwa bahasa jurnal ilmiah harus memiliki standar baku seperti validitas penelitian, teori yang didasarkan pada bidang ilmu terpercaya, dan penyajian tulisan dalam struktur baku juga harus diserta penggunaan bahasa tulis yang baik. Jika Bahasa Indonesia ditulis dengan struktur Ejaan Yang Disempurnakan atau pedoman penulisan karya tulis ilmiah, bahasa asing semisal Bahasa Inggris juga tentunya tidak boleh asal tulis. Terlebih dari itu ada satu yang tidak bisa d