Langsung ke konten utama

Pengalaman Jadi Asdos Perdana

Hay Temen2...
Gua punya cerita nih, ceritanya dapet kepercayaan buat gantiin Dosen gua buat ngisi kelas tetangga (baca: kelas temen2 gua sendiri). disitu gua bayangin kalau ini bakal jadi pengalaman perdanaku yang seru beud dah... apalagi gua berada di kelas temen sendiri yang biasanya sebagai pengalaman gua saat diskusi menyenangkan gitu. karena mereka kritis2 dan bisa membuka wacana baru.
akhirnya pun gua mengiyakan tawaran itu, itung-itung buat belajar juga gitu kalau ntar jadi dosen (amiennnnn).
Jam pun menunjukkan pukul 10.14 WIB, gua bersama Lulu, temen gua, menuju ruangan tempat kejadian perkara, hahaha ini ciyusss lho....
sampe lorong dekat kelas, gua udah lihat temen-temen masih pada di luar. wah waktu itu gua bingung gimana ngomongnya dan ngajak mereka masuk. akhirnya aku minta tolong salah satu mereka buat ngajak yang lainnya masuk.
"Bro, tolong aja yang lain masuk dong! gua nggak enak mau nyuruh."
"Temen2 masuk, Yukz!" teriknya.
"Ibuknya aja belum masuk, ntar dah." jawab salah satu dari mereka dengan wajah malas.
"Udah ayuk masuk," paksa dia karena gua tadi sempet ngasih tau dia kalau aku yang gantiin ibunya hari ini.

mereka pun masuk akhirnya satu per satu. gua pikir udah waktunya, gua mulai aja dah.
"Asssalamualaikum..."
"Waalaikumsalam..." dengan wajah bingung mereka menatap wajah ini.
di situ gua coba menjelaskan kalau hari ini ibunya nggak masuk dan gua yang gantiin. waktu itu baru sekitar 20an anak. gua pikir ya hanya segitu. ternyata geng per geng mereka masuk ke kelas. 'Wuiihhh, banyak juga nih mahasiswanya dan bukan hanya anak kelasku doang. masyaAllah...' gerundelan gua dalam hati.
udah gitu gua lihat satu sosok orangg yang sombong banget, dia yang biasa jailin aku, dan sepertinya nganggep gua kecil.
pertama sih gua masih fine aja, insyaAllah pasti bisa. "Bismillah..."
tapi dari awal masuk sampe sekarang masih aja risuh nih kelas, "gimana dong? gua bingung." ternyata memeng nggak mudah mengkondisikan kelas dengan mahasiswa sebanyak itu, 41 orang coy. huuuuuu gua pingin nangis sekaligus jengkel karena tak ada yang menganggap aku di depan.
"Heloooow temen2, "
"Hai..." jawab mereka yang kompak sesaat kemudian melanjutkan kerjaannya.
diskusi pun tak berjalan lancar sesuai yang gua banyangin awalnya. gua jadi ngarasa bersalah banget nih sama Bunda, dosen gua, karena nggak bisa memimpin diskusi mereka.
mereka itu ya, sepertinya nggak nganggep gua ada kali, so, bercanda sendiri, ngobrol sendiri, keluar masuk kelas seenaknya, pindah tempat seenaknya bahkan baru kali ini saat kuliah ada anak yang berani lempar barang ke depan. wah nggak bisa bayangin kalau itu bunda yang ngajar pasti satu kelas bisa diamuk seketika itu juga\.
akhirnya diskusi gua akhiri lebih cepat karena keadaan sudah nggak kondusif lagi. daripada gua streeesss sendiri tho.
Hal yang bisa gua ambil adalah bahwa gua masih harus belajar banyak, bagaimana bisa menjadi pemimpin sebelum aku jadi pemimpin beneran (baca: jadi guru, dosen atau presiden... hhehe ngarep).

-bagi yang baca ini, jangan tersinggung yaa, maaf ini cuma kekesalan sesaat-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAMIL DI LUAR NIKAH USIA REMAJA

       I.             PENDAHULUAN Cepatnya arus informasi dan semakin majunya tehnologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali remaja. Teknologi seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif tapi di sisi lain juga berdampak negatif. Dampak posifitnya, munculnya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Sementara pengaruh negatifnya, masuknya pengaruh budaya asing seperti pergaualan bebas dan pornografi. Masuknya pengaruh budaya asing mengakibatkan adanya pergaulan bebas dan seks bebas yang kemudian mengakibatkan terjadinya fenomena hamil di luar nikah. Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Namun, remaja sekarang ini banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan

Sepenggal Kisah Tentang Waktu

Video singkat yang menceritakan seorang gadis yang malas-malasan. Kehidupannya hanya diisi dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Dia pun hampir setiap saat meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat. Dia tidak pernah tidur ketika malam, bukan berarti untuk berdzikir dan bermujahadah pada Allah, tapi malah bermain game, dan melakukakan kegiatan yang sama sekali tidak bermanfaat. Lucunya ketika adzan subuh berkumandang, bak lagu merdu yang menina bobokan dirinya untuk tidur. Al hasil, dia tidak sholat subuh dan parahnya sepanjang paginya dia tidur sampai siang hari. Suatu ketika, di depan rumahnya dia melihat iring-iringan yang tak biasa. Bukan karnaval atau marching band, tapi keranda mayat yang berodakan manusia yang membawa jenazah. Hal ini membuat dia termenung sejenak memikirkan kalau hidup ini akan berakhir. Semua wejangan yang dulu pernah diberikan orang tuanya. Ia sadar kalau selama ini waktunya terbuang sia-sia, padahal Rasulullah SAW mengin

Pengawas Galak

Hai shobat, aku mau cerita nih tentang keberanianku keluar kelas ujian gara-gara pengawasnya amit-amit cabang bayi, judes bin galak. begini ceritanya....!!!  Awal kisah saat aku mau ujian. Tadinya sih suasana biasa, tenang karena pada sibuk sendiri-sendiri dengan kertas di meja mereka. Maklum mau ujian jadi pada berubah drastis buat belajar, walaupun masih banyak juga yang ketawa-ketiwi di depan ruang kelas sebelum ujian dimulai. Waktu sudah menunjukkan jam 10.00 WIB, kita sebagai peserta ujian yang tertib akan peraturan sudah memadati bangku ruangan (sebenernya sih cepet-cepetan nyari posisi Pewe... hhehe). eberapa menit kemudian si Pengawas datang, dengan muka judes, kaku, dan pasti (udah kaya malaikat mau cabut nyawa aja tau...), dia masuk tanpa salam seingetku. Ngomong-ngomong tentang salam tho, saat ujian ini aku belum sekalipun mengalami ada pengawas yang mau mengawasi dan mereka mengucapkan salam, ada apa ini? padahal kita kan di institusi Islam, atau mungkin aku yang ng