Teringat waktu kecil, saat bermain di kebun belakang rumah yang masih asri. Banyak pepohonan hijau sejauh mata memandang, pemandangan sawah juga turut memanjakan mataku. Tapi apa yang terjadi sekarang, hal itu hanya manjadi kerinduan yang tersimpan. Tidak lagi bisa ku menghirup wanginya ilalang atau segarnya embun pagi, semuanya sudah disulap menjadi bangunan berbeton maupun berkaca. Gedung-gedung mencakar langit yang mambuat dunia ini panas. Suatu hari saat aku menonton film kartu yang sudah jadi hobiku sejak kecil, sempat menggelitik ceritanya. Doraemon, nobita dan teman-temanya berpetualang ke planet lain, dan anehnya di situ mereka menyalahkan manusia juga sebagai perusak bumi. Tapi bukan itu yang harus kita ambil, di film itu bermaksud agar anak-anak mau menjaga bumi kita ini yang semakin lama rusak. Apakah bumi bisa dikatakan seperti manusia? Dia pernah menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa, akan tua dan mati. Aku rasa bukan seperti itu, bumi ya bumi, bukan manusia. Dia ada...
Secuil pengalaman Tintin yang ingin dibagikan daripada lupa dalam ingatan :)