Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Jaga Bumi untuk Anak Cucu

Teringat waktu kecil, saat bermain di kebun belakang rumah yang masih asri. Banyak pepohonan hijau sejauh mata memandang, pemandangan sawah juga turut memanjakan mataku. Tapi apa yang terjadi sekarang, hal itu hanya manjadi kerinduan yang tersimpan. Tidak lagi bisa ku menghirup wanginya ilalang atau segarnya embun pagi, semuanya sudah disulap menjadi bangunan berbeton maupun berkaca. Gedung-gedung mencakar langit yang mambuat dunia ini panas. Suatu hari saat aku menonton film kartu yang sudah jadi hobiku sejak kecil, sempat menggelitik ceritanya. Doraemon, nobita dan teman-temanya berpetualang ke planet lain, dan anehnya di situ mereka menyalahkan manusia juga sebagai perusak bumi. Tapi bukan itu yang harus kita ambil, di film itu bermaksud agar anak-anak mau menjaga bumi kita ini yang semakin lama rusak. Apakah bumi bisa dikatakan seperti manusia? Dia pernah menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa, akan tua dan mati. Aku rasa bukan seperti itu, bumi ya bumi, bukan manusia. Dia ada

Salahkah Aku Terlahir Sebagai Perempuan?

Berbeda dari saudara-saudaraku yang lain, aku lemah, tak berdaya , selalu diremehkan, dipilihkan, dikawal, dijaga, dan diawasi. Segala tindakanku selalu harus mendapatkan persetujuan. Sedangkan kakakku bebas melakukan apa yang mereka inginkan. “Pak, Bu apa salahku?, apa karena aku anak bungsu?” brontakku saat orang tuaku melarangku mengikuti kejuaraan basket tingkat nasional. Meraka tidak bisa memberikan alasan, hanya kata TIDAK yang mereka lontarkan untuk melarangku. “Apa karena aku perempuan Pak, Bu?” protesku menjadi-jadi meminta penjelasan. Tidak ada jawaban dari mereka, aku ditinggalkan sendirian di ruang tamu. Meraka berpikir bahwa aku adalah anak kecil yang harus mengikuti kemauan mereka. Aku tidak pernah punya kesempatan untuk berpendapat apalagi memilih. Terkadang aku pun menyalahkan Tuhan, kenapa dulu aku tidak disuruh memilih untuk terlahir sebagai laki-laki. Ini benar-banar tidak adil bagiku!. *** Satu kekuatan yang membuatku masih mau menjadi perempuan ada

Antara Pengungkapan dan Rahasia

Oleh: Tinwarotul Fatonah* Melihat salah satu program stasiun televisi nasional mengungkapkan rahasia-rahasia para pelaku curang dalam jual beli, makanan, dan sebagainya. Tindakan  merugikan bahkan berbahaya bagi masyarakat diberitakan dengan jelas namun pengemasannya tetap tertutup, tanpa menyebutkan identitas pelaku. Pencariaan informasinya juga secara diam-diam tanpa ada yang mengetahui. Dengan tujuan yang ingin disampaikan kepada publik tersampaikan, sehingga masyarakat  lebih berhati-hati dan bisa menjadi konsumen cerdas.  Salah satu contoh di atas adalah kegiatan jurnalisme investigasi, yang mana kegiatanya untuk mengungkapkan sesuatu rahasia atau kecurangan, akan tetapi tidak secara terang-terangan. Sebagaimana yang dikatakan Goenawan Mohamad, wartawan senior Indonesia bahwa investiasi adalah kegiatan jurnalisme yang hendak “membongkar kejahatan,” dengan ciri-ciri peliputannya meliputi kegiatan pengujian berbagai dokumen dan rekaman, pemakaian informan, keseriusan dan penelusura