Langsung ke konten utama

Postingan

Trip Karimun Jawa: Perjalanan Melelahnyenangkan

Halo gaes, ketemu lagi. Aku mau cerita liburan di tengah-tengah kerjaanku nyekripsi. Haha Weekend kemarin, aku bersama keluarga 3 rd Young Queer Faith and Sexuality Camp berkunjung ke pulau di sebrang Jepara, Jawa Tenggah. Yap, pulau Karimun Jawa yang mempesona. Pelabuhan di Pantai Kartini, sebelum berlayar ke Karimun Jawa. Hari pertama, kita berkumpul di Semarang untuk kemudian langsung bertandang ke Jepara. Sekitar 3 Jam perjalanan ke Jepara dengan bis kecil pintu dua, karena untuk ke Jepara hanya ada itu transportasi yang bisa menghemat kantong. Kalau kamu, mau lebih nyaman mungkin bisa menggunakan travel. Sedikit gambaran ketika naik bis menuju Jepara ini, tempat duduknya cukup untuk 25an orang, tetapi buka bis kece kalau tidak menaikkan penumpang, sedangkan bis sudah penuh. Alhasil, ya ada yang berdiri dan sudah pasti desak-desakan. Naik bis cuma Rp 15.000 tapi berdesak-desakan, angin cempoi-cepoi dan tanpa asuransi atau travel Rp 50.000. Bisa dipersiapkan ya, Gaes. Ma...
Postingan terbaru

#101factaboutme ala Tintin

Beberapa hari ini rame sekali di sosial media dengan #20factaboutme, bahkan ada temen aku yang akhirnya bikin #100factaboutme. gokil! So, aku juga mencoba challenge  itu dengan #101factaboutme di sela-sela bab 4 skripsiku. *plakkk Punya nama panggilan Tintin, lucu kan? Aslinya Tinwarotul Fatonah, yang kata banyak orang cukup susah diucapkan. apa iya sih? Dari kecil sampai sekarang tetap jadi anak kebanggaan keluarga, sampai malu sendiri, soalnya sekarang sering ngerasa   down . Nggak penah tidur sendiri kalau di rumah, selalu ditemenin ibu. hhehe Suka banget makanan pedes, tapi nggak tahan pedes.  Pelihara kucing dari kecil, sampai nggak apal nama-nama kucingku terdahulu. Tidak pernah TK. langsung masuk SD umur 5 tahun. Aku sering jadi juara kelas lho, sampai MA (SMA). Waktu kecil sering sakit-sakitan, tapi sekarang sehat banget (bisa lihat bentuk badanku). LoL Selalu tidak sesuai harapan buat masuk sekolah. Pingin di SMP, ortu nyuruh MTs, Pingin SMA,...

Ngaku Muslim kok Nggak bisa baca Alquran (Malu dong!)

Malem Gaes, lama sekali aku tidak menyambangi rumahku yang satu ini. entah beberapa bulan ini aku semakin disibukkan dengan tugas akhir perkuliahanku dan akhirnya malas menggoreskan kata di rumah yang membesarkan aku ini. hhaha. sudah banyak sekali kisah yang lama tak kubagikan kepadamu. Malam ini tepat tanggal 17 Ramadhan, malam turunnya Alquran yang menjadi pedoman umat muslim di dunia. aku bersyukur sekali sejak kecil sudah diajari mengenal huruf Alquran dan alhamdulillah sekarang bisa membacanya, ya walaupun tidak sebagus dan sebaik yang lain. minimal aku tahu sedikit tentang tajwid dan mahraj dalam membaca Alquran, walaupun lagi-lagi kadang belum bisa diterapkan dengan baik, tapi aku selalu belajar. Ngiri nggak sih kamu? kalau lihat anak-anak kecil di Hafidz Indonesia, dengan usia yang masih sangat belia mereka sudah bisa menghafal ayat Alquran. kerennya mereka ternyata juga tidak sedikit yang belum bisa membaca Alquran. belum bisa baca saja sudah hafal 1 Juz atau 2 Juz Alq...

Kamu: Proses Terindah dalam Hidupku

Aku tidak manyangka kalau pertemuan kita selama ini akan manjadi sesuatu yang indah di akhir pertemuan kita. Tepatnya sebelum kita dipisahkan oleh jarak dan waktu. Masih ingat tidak Sayang, saat pertama kali kita dipasangkan dalam Orientasi Siswa Baru. Itu ternyata awal dari segalanya. Bagaimana aku susah payah mencari huruf demi huruf untuk menyusun namamu. Begitu pun kamu. Aku kira itu akan selasai setelah kita sudah saling menemukan satu kata dari masing-masing nama kita. Namun, ternyata kita dipertemukan lagi dalam satu kelas untuk sama-sama mencari pencerahan dalam hidup ini. Sehari, seminggu, sebulan bahkan tiga tahun kebersamaan kita terasa menyenangkan. Canda-tawa dan kebahagian selalu kita rasakan bersama-sama. tangis dan eluh pun selalu aku ungkapkan kepadamu.   Akhir sekolah yang menggembirakan karena kita akan terbebas dari seragam putih abu-abu. Namun, terselip duka karena aku akan berpisah denganmu. Aku melihat ada yang beda dimatamu saat itu. Mata penuh hara...

Kondektur: Lintah Penghidap Darah Penumpang

Sore ini, Senin (15/7/2013) aku bersiap-siap dengan menggendong tas punggung abu-abuku, melangkahkan kaki keluar dari Kos Ceria, kos terbaik se-Ngaliyan (hhaha, Labay dikit biar kalau ibu kos baca, uang kos nggak jadi dinaikin). Agendaku adalah pulang kampung. Tapi sebelum pulang kusempatkan dulu singgah di markas tercinta, LPM MISSI. Kebetulan hari ini adalah agenda rapat redaksi (seminggu sekali dan setia Senin). Matahari masih enggan mencondongkan diri ke barat. Teriak cahayanya masih sangat terasa menyengat di   kulit walaupun rambutku tak merasakan karena hijab menutupi kepalaku. Cahayanya tidak hanya menyengat kulit, mata pun tak bisa lepas dari silaunya, dan membuat aku mengecilkan pupil mataku untuk mengurangi cahaya yang masuk saat berjalan. Untung ada angin yang tidak takut dengan teriknya matahari. Dia masih saja bermain-main dengan dedaunan rumput ataupun pohon. Rok dan hijabku pun jadi sasaran permainannya. Perjuangan langkah kakiku akhirnya sampai di markas...

Nyantri Sehari Bareng Suara Merdeka

Matahari mulai menampakkan sinarnya. Pukul   7.00 WIB aku bersama temakku, sebut dia Safitri yang akrab kupanggil bebeb. Kita keluar dari Kos Ceria untuk mengikuti sarasehan jurnalistik ramadhan 2013 yang diadakan Suara Merdeka. Dengan Tema Gerakan Santri menulis kegiatan itu di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu (14/7/2013). Sesuai randown acara yang kita terima sih acara mulai pukul 8.00 WIB. Tapi sampai pukul 7.30 WIB aku, Safitri, dan Farida (teman sekelasku) masih menunggu jemputan bapak bis. Padahal kita tahu kalau waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke TKP sekitar satu jam-an. Itu pun kalau tidak terjebak macet. Terlalu lama menunggu, bosan juga tau, kawan.   Yah udah ng- eksis dulu ah…. Aku (Kiri), Farida (Tengah), dan Safitri (Kanan)   Setelah menunggu sekitar setengah jam lagi, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang. Tepat pukul 08.04 WIB. Bis Damri jurusan Pu cang Gading, Semarang. (itu tangan siapa ya ? hhaha) Niat baik selalu mendap...