Hari ini aku pingin bicara tentang media dulu. Gara-gara
baru ketemu temenku yang sering banget tulisannya dimuat di media. Dan sedikit
ngegosipin media yang kadang kurang professional kalau milih tulisan yang akan
dimuat. Bener nggak sih obrolan kita
ini?
Ya maaf kalau salah, tapi ini didukung dengan
bukti-bukti kok. “Iya si X pernah mengirim tulisan di Media Y dan tidak pernah
dimuat. Tapi dia pernah jail dengan mengirimkan tulisannya tapi dengan nama
orang yang sudah biasa masuk di media, dengan memalsukan identitasnya dan juga
menggunakan email yang berbeda. Akhirnya tulisannya bisa dimuat,” ungkapnya
padaku.
Wah, kalau seperti itu jelas dong kalau media lebih
mementingkan nama daripada tulisan. ya memang tidak semua media seperti itu. Tapi
bisa dikatakan kebanyakan besar IYA. Kalau seperti itu jelas tidak mendukung
para penulis yang berkualitas.
Bahkan ada cerita lagi tentang orang yang memalsukan
identitasnya di media. Dia beberapa kali nulis di media dengan menggunakan
beberapa nama, mulai dari nama bapaknya, ibunya, sampai mbah-nya (kakek/nenek).
Tidak jarang juga dia menggunakan nama pacarnya atau teman-temannya yang lain. atau
kalau ada temannya yang pingin masuk media dia menuliskannya dengan deal-dealan
diawal honor buat dia. kalau kaya gitu bisa dijadikan bisnis juga ya.hhehe
Menulis di media yang esensinya menjadi kebanggaan
tersendiri kalau seperti itu menjadi hilang, karena dihancurkan oleh
oknum-oknum yang hanya ingin meraih keuntungan.
Jadi, kalau seperti itu bagaimana sikap media atau
penulis. Agar tidak terjadi kejadian seperti itu. Media yang terlalu kolot dan
penulis yang terlalu ambisius. Sehingga media tetap baik dan penulis juga tidak
menyalah gunakan kemampuannya.
Kalau menurut kawan-kawan kita harus bagaimana?
Komentar
Posting Komentar