Langsung ke konten utama

Standarisasi Jurnal Ilmiah

  • Oleh: Tinwarotul Fatonah
Sejauh ini masih banyak kontroversial dari kebijakan Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajibkan mahasiswa program S-1 memublikasikan tulisannya di jurnal ilmiah. Bukan hanya karena dijadikan syarat kelulusan, tetapi ada banyak hal teknis yang mesti dikritik terkait kebijakan yang telah disahkan seperti standarisasi keilmiahan jurnal dan pempublikasiannya.
Sependapat dengan Afandi dalam tulisannya yang berjudul “Siapkah dengan Bahasa Publikasi Jurnal Ilmiah?,” bahwa bahasa jurnal ilmiah harus memiliki standar baku seperti validitas penelitian, teori yang didasarkan pada bidang ilmu terpercaya, dan penyajian tulisan dalam struktur baku juga harus diserta penggunaan bahasa tulis yang baik. Jika Bahasa Indonesia ditulis dengan struktur Ejaan Yang Disempurnakan atau pedoman penulisan karya tulis ilmiah, bahasa asing semisal Bahasa Inggris juga tentunya tidak boleh asal tulis.
Terlebih dari itu ada satu yang tidak bisa ditinggalkan yaitu kualiatas isi atau makna tulisan tersebut, karena bagaimanapun itu menjadi hal penting sehingga tidak hanya menulis jurnal ilmiah yang kosong tanpa bisa memberi manfaat kepada bangsa.
Tujuan M. Nuh menetapkan kebijakan ini pun untuk pencitraan bangsa Indonesia yang menandakan bahwa kita berkualitas, tidak kalah dengan negara tetangga, disamping alasan  karena keprihatinan akan kenyataan mahasiswa Indonesia yang jumlahnya ribuan juta akan tetapi tidak ada hasil penelitian yang dituliskan dalam jurnal. Sehingga dengan adanya jurnal-jurnal ilmiah itu ditemukan solusi jitu untuk menyelesaikan masalah terkini dengan konkret. Hemat penulis, bukan hanya kualitas tulisan yang kita perlukan akan tetapi juga kualitas isi.
Jadi, garak cepat yang harus segara dilakukan agar itu tercapai adalah dengan cara pemerintah bisa secepatnya menentukan standarisasi publikasi jurnal ilmiah yang sudah terlanjur disahkan itu. Sehingga tidak ada penyimpangan-penyimpangan dalam penerapan aturan tersebut seperti plagiatisme atau nepotisme. Membuat peraturan atau panduan dalam penilaian jurnal yang akan dipublikasikan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Kisah Tentang Waktu

Video singkat yang menceritakan seorang gadis yang malas-malasan. Kehidupannya hanya diisi dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Dia pun hampir setiap saat meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat. Dia tidak pernah tidur ketika malam, bukan berarti untuk berdzikir dan bermujahadah pada Allah, tapi malah bermain game, dan melakukakan kegiatan yang sama sekali tidak bermanfaat. Lucunya ketika adzan subuh berkumandang, bak lagu merdu yang menina bobokan dirinya untuk tidur. Al hasil, dia tidak sholat subuh dan parahnya sepanjang paginya dia tidur sampai siang hari. Suatu ketika, di depan rumahnya dia melihat iring-iringan yang tak biasa. Bukan karnaval atau marching band, tapi keranda mayat yang berodakan manusia yang membawa jenazah. Hal ini membuat dia termenung sejenak memikirkan kalau hidup ini akan berakhir. Semua wejangan yang dulu pernah diberikan orang tuanya. Ia sadar kalau selama ini waktunya terbuang sia-sia, padahal Rasulullah SAW mengin

HAMIL DI LUAR NIKAH USIA REMAJA

       I.             PENDAHULUAN Cepatnya arus informasi dan semakin majunya tehnologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali remaja. Teknologi seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif tapi di sisi lain juga berdampak negatif. Dampak posifitnya, munculnya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Sementara pengaruh negatifnya, masuknya pengaruh budaya asing seperti pergaualan bebas dan pornografi. Masuknya pengaruh budaya asing mengakibatkan adanya pergaulan bebas dan seks bebas yang kemudian mengakibatkan terjadinya fenomena hamil di luar nikah. Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Namun, remaja sekarang ini banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan