Matahari berada di atas kepala menyinari dengan teriknya, ruang sempit penuh orang-orang dengan berbagai ekspresi wajah menjadi ladang mengais rejeki demi sesuap nasi. Modal berani, nekad, dan keterpaksaan aku jalani walaupun malu.
Baju kotor, lusuh serta kucel yang menjadi kesayangannya karena hanya satu-satunya yang ia punya selalu menemani hari-harinya konser (ngamen maksudnya . . .hhehe) dari bus ke bus. Wajah hitam dan pas-pasan membuat ia sulit mendapatkan cintanya. Tak jarang ditolak dengan kasar dihadapan umum (kasihan) yang membuat ia minder sekarang ini untuk dekat sama cewek (jangan-jangan. . .???), Ups. . . jangan berpikiran negatif dulu Sobat. . .!!!
Duduk di bawah pohon pinggir jalan melamuni keinginan yang tak mungkin terjadi.
“Melamun aja Kau kerjaannya?, tegur pak Harto “Kenapa Kau? Aneh!!!”
“Nggak Pak . . .capek saja” jawab ku
Keceriaan ku hari ini memang hilang tak bisa ditebak apa yang sedang ku pikirkan, selalu saja bisa kututup-tutupi karena aku orang yang sangat misterius menurut teman-teman ngamen ku. Melamunku terganggu lagi.
“Jakarta-Bandung. . . Jakarta-Bandung. . .”
“Sialan ini bus ganggu aja . . .Huft kerja lagi”
Bus datang, ladang penghasilanku, itu pun kalau ada yang ngasih. Pernah aku malu banget, banyangkan seisi bus tidak ada yang ngasih, tapi sudahlah itung-itung amal suara.
Aku tak pernah menyangka kalau hari ini aku akan ketemu dia, gadis cantik (to me), ngak putih sih tapi manis banget senyumnya apalagi pas aku nyanyi ia selalu memandangku penuh kasih (kasihan maksudnya karena aku pengamen), tapi sobat ini bener dari hatiku yang terdalam tak pernah kurasakan perasaan ini, biasanya lihat penumpang cantik, seksi bahkan semok kaya Jupe dan ini beda.
Kau Cantik Hari Ini
Dan Aku Suka
Kau Lain Sekali
Dan Aku Suka
Sebait nyanyian ku yang tak sadar aku nyanyikan setelah melihat ia dan aku tak memikirkan mau dikasih uang atau tidak (cinta menglahkan uang), walaupun nanti aku binggung mau makan apa kalau ngak dikasih uang.
Belum selesai aku menyanyi ia turun, hatiku bertanya-tanya “Bagaimana bisa aku bertemu ia lagi?”. Aku berusaha menghapus banyangan senyumnya tapi sulit. “Apa yang sedang ku rasakan ini?”. Semalaman mata ini tak dapat terpejam dan pikiranku melayang membayangkan gadis itu. Sampai aku terinspirasi membuat lagu untuknya. Mau denger ???
Sudah lama kau kunanti
Akhirnya kau datang dalam mimpi
Tak dapat kupahami
Saat kau datang menghampiri
***
Keesokan harinya aku berangkat dengan semangat agar dapat bertemu ia lagi dan bisa berkenalan tentunya minimal tahu namanya lah, tapi sayang ia tidak naik bis yang sama hari ini.
Pulang dengan perasaan kecewa tapi tetap menaruh harapan agar bisa ketemu ia lagi, aku selalu berdoa. Beberapaa minggu kemudian aku bertemu ia di bis yang sama, memang kalau nggak diharepin malah ketemu. “haduh mati aku...!!!” aku nggak da persiapan sama sekali.
Mengejutkan yang aku lihat kali ini ia bawa anak kecil umur 3 tahunaan, “alamak siapa dia???” hatiku menjerit. Sampai sekarang aku tak berani lagi menaruh hati pada cewek yang belum aku kenal, karena ini bener-bener sakit, aku tak mau tahu siapa dia. Biarlah jadi kenangan ku di jok bus cinta.
Komentar
Posting Komentar