Matahari pagi ini tersenyum lebar pada bumi, aku pun membalas senyuman itu. Hari-hariku selalu dihiasi dengan senyuman, tak pikir kenal atau tidak aku selalu menyapa semua orang yang aku temui. Dengan perasaan senang aku berangkat kuliah, walaupun hari ini jadwalku full banget, kuliah dari jam pertama sampai jam ke-4 setelah itu masih ada jam tambahan di Pusat Bahasa dan Budaya. Hari Senin manjadi hari yang paling melelahkan buatku, but make me fun.
Di tengah-tengah perjalanan Monday Ceria tiba-tiba ada sesuatu yang datang pada diriku, detak jantungku cepet banget.
“Perasaan apa ini?”, tanya hatiku
Tak seperti biasanya aku menjalani hari Senin dengan senang tanpa beban, aku memang anaknya selalu ceria, so aku harus bisa menyembunyikan perasaan ini sampai ujung hari berakhir.
Jam ke-4 berakhir juga, diskusi hari ini menyenangkan menurutku apa lagi dosennya yang keren bangetjadi tambah semangat.
Langit ikut-ikutan hatiku aja yang lagi mendung, dan kelihatanya ia lebih berani mengungkapkan perasaannya daripada aku. Tangisannya begitu deras sementara aku harus menahan rasa ini sendiri, aku bingung mau cerita pada temanku karena aku sendiri tidak tahu apa yang sedang aku rasakan,” i must be happy, but i want cry”.
Aku berusaha menahan perasaan ini dengan online bentar sebelum berangkat, wah tak terasa sudah jam 4. Bergegaslah aku menuju tempat tujuan walaupun dengan grimis-grimis, yang penting tidak terlalu basah.
Sampai di sana dapat motivasi baru dari tutorku, senang dech pokoknya. Perasaanku yang tadi sudah hilang. Aku pulang ke kos dengan perasaan senang.
Semangatku sudah kembali lagi, teman SMA-ku sms membawa kabar bagus tapi menyakitkan. Dia ngajak kumpul-kumpul, tapi apa yang terjadi perasaanku sakit banget saat tahu kalau yang ngajak ngumpul adalah sahabat-sahabatku. Aku sakit hati, mereka tidak mengajakku secara langsung. Apakah mereka sudah tak mengaggapku teman?.
Pikiranku menjadi nothink ( negative thinking) sama mereka, tak habis pikir sampai segitunya. Persahabatan yang kita jalin selama ini tak ada artinya, apakah kalian hanya memanfaatkanku setelah dapat teman yang lebih dari aku, kalian lupakan aku.
Setiap masalah pasti ada sebabnya, tapi yang tak bisa kutebak apa sebab semua ini. Goresan kebahagian pernah kalian ukir dalam hatiku, tapi apa maksud semua itu. Whatever, kalian yang membuat semua ini akan ku ikuti permainan kalian.
Air mataku mudah sekali mengalir saat aku mengingat apa yang telah kalian lakukan ke aku, mungkin kalian tidak suka dengan sikapku atau iri dengan kehidupanku. Tapi apakah harus dengan menjauhiku, BUNUH aku sekalian biar puas.
Pernah aku tidak dianggap dalam percakapan kalian, ok aku berusaha terima perlakuan kalian padaku, sekarang SORRY aku tak bisa menahan semua ini. Hatiku sudah cukup penuh menahan rasa sakit ini, kalau kalian tak mau mengatakannya paddaku biarlah ini menjadi misteri dalam hidupku.
“ Ya ALLAH, apa yang harus aku lakukan?”, pintaku “ hatiku begitu lemah untuk merasakan semua ini, kuatkanlah hatiku”
***
Semua ini yang telah membuatku begini, tak ada yang memberi aku solusi. Aku iri dengan kalian yang punya sahabat, selama aku apa? Sahabatku tak lagi ada buatku. Kalau aku bisa teriak akan kukatakan pada dunia kalau AKU MERINDUKAN KALIAN yang dulu.
Air mata ini memang tak berarti buat kalian, SIAPA AKU? Aku hanya bisa merengek-rengek. Andai saja aku diberi kesempatan buat ketemu kalian dan menanyakan semua MISTERI ini. Itu hanya harapan semata buatku, diajakin ketemuan aja tak pernah.
Terima kasih banget buat sahabat-sahabatku yang pernah mengisi hari-hariku selama ini, kalian boleh jauh tapi aku tak akan melupakan kalian, I MISS U ALL. . .
***
“ Semangat dunk!!! Kamu masih punya banyak sahabat yang selalu ada untukmu”, dorongan hatiku
Aku pikir itu benar, masa lalu biarlah berlalu jangan jadikan masa lalu sebagai hambatan kesuksesan masa depanku. Mereka tidak boleh merubah aku. Walaupun aku tak dianggap tapi aku tetap ada.
Kuhapus air mataku malam itu dengan air wudhu, hanya itu yang bisa kulakukan malam itu.
By: Tien
Komentar
Posting Komentar