Langsung ke konten utama

KHAYALAN PALSU


Nggak nyangka aku bisa kenal ia, pertama aku lihat rasa kagum dan simpati memang sudah ada tapi nggak mungkin lah aku ngajak kenalan dulu, jadi cewek kan harus jaim agar harga diri tetap terjaga.
Waktu satu bulan di karantina saat pelatihan jurnalistik nasional di Jakarta, membuat kami menjadi dekat, apalagi satu kelompok, ia yang jadi ketuanya dan aku sekertarisnya, otomatis sering bareng lah. Ia mahasiswa Undip 2009, namanya Happy Aprilio tapi dipanggil Happy. Sedangkan aku mahasiswi UIN Yogyakarta 2010.
Penampilannya bolehlah malah kata temen-temenku disini mirip Afgan, tapi tanpa kacamata kerena ia nggak pake kacamata. Wajah juga cukup ganteng, walaupun masih gantengan ayahku. Tapi aku suka dia karena cara berpikirnya keren, hampir yang ia katakan itu ada referensinya. Pernah aku ngobrol dengannya setelah diskusi.
“Hap, tiap hari habis berapa buku Kamu?”, tanyaku
“nggak banyak Cuma lima buku”, jawabnya Sombong.
Kesal banget rasanya aku, cowok paling sok yang pernah kutemui. Pinter sih tapi nyebelin bggak mau berbagi ilmunya alias pelit.
“wow, keren”, kataku sinis, “nggak sekalian dimakan aja tuh bukunya”.
“he”, senyumnya seolah-olah menghina aku.
Setiap diskusi kita nggak pernah sependapat, dan itu yang membuat kelas rame karena ada dendam pribadi disetiap ucapan yang kita lontarkan. Pokoknya aku sebel banget sama dia. “Aku nggak akan kalah sama Happy”, dalam hatiku
Aku dulu simpati sama dia tapi kenapa setelah aku tahu banyak tentangnya aku jadi ilfil banget sama dia. Selalu menghinaku setiap ketemu aku, kalau diibaratkan kaya Tom and Jerry.
“Hen, kenapa ya Happy kok kaya gitu banget sama Aku?”, curhatku pada teman satu kamar saat pelatihan, ia mahasiswi Universitas Swasta di Jakarta 2010.”Aku nggak pernah ada masalah sama dia tapi selalu aja ia yang buat masalah sama aku”.
“Happy itu suka sama Kamu, Tit”, kata Heny.
“Amit-amit dech, jangan ngarep Aku bakal suka dia”, kataku
“Jangan gitu, tahu rasa Loe, jatuh cinta beneran”, tanggap Heny
“Jangan sampai, Aku dulu memang simpati sama dia tapi sekarang, TIDAKKK!!!”, kataku, “Aku sudah punya pacar di Yogyakarta sebenarnya, ia seniorku, jadi nggak mungkin Aku sama Heppy”.
Temenku itu kaget saat mendengar ceritaku, ia tidak percaya tapi setelah kutunjukkan bukti-buktinya baru ia percaya. Dulu ngeledekin sekarang tiba-tiba jadi ustadah yang selalu ceramah agar aku nggak selingkuh. Padahal ia sendiri jomblo banyak selingkuhan.
Hari demi hari kita lalui bersama, dan rasa saling ingin menjatuhkan, tidak mau ngalah, menganggap diri kita yang paling benar terus saja terlihat di setiap kita bareng.
“Kalian berdua itu kenapa sih?”, tanya Senior
“itu Kak, Happy selalu saja Jailin Aku, sirik kayaknya sama Aku”, jawabku
“sirik sama Kamu, nggak mungkin ya, sorry nggak level”, bantahnya
“Kalian itu serasi sebenarnya, jadian lah, dengan gitu selesai masalah”, kata Senior
“Tidak”, jawab Dia dan Aku kompak walaupun itu nggak disengaja
“nah itu kompak banget”, ejek Senior
Karena malu aku langsung pergi tanpa pamit ke kamar, kuambil handphone-ku kemudian aku telepon cowokku. Kuceritakan semua kejadian yang telah terjadi, dia sedikit cemburu sebenarnya karena setiap sms atau telepon selalu yang namanya Happy aku sebut. Tapi ia percaya sama aku kalau aku nggak akan selingkuh.
%%%
Tiga minggu sudah aku lewati pelatiahan ini, dengan penuh tekanan batin karena Happy yang selalu saja gangguin aku.
Pagi ini tidak seperti biasanya, kepalaku terasa berat, pusing, badanku juga panas. Aku sakit karena kecapekkan karena di sini tenaga kita bener-bener diforsir, bukan tenaga tubuh tapi pikiran. Hampir tiap hari harus memikirkan sesuatu yang akan kita tulis. Akhirnya aku ijin hari ini nggak ikut kegiatan.
Kelas sudah dimulai setengah jam yang lalu, tapi suasana berbeda, sepi, tenang, bahkan diskusi kali ini mati.
“Tita nggak masuk Hen?”, tanya Happy
“Tita sakit Hap”, jawab Heny, “kangen ya?”.
“Sorry ya, nggak akan”, jawab Happy
Sebenarnya ia ingin tanya-tanya  lebih lanjut dengan Heny tetang aku tapi karena kata-kata heny tadi dia tidak jadi. Perasaannya gundah gulana memikirkan aku saat itu, akhirnya ia beranikan diri tanya pada Heny setelah kegiatan selesai.
“Hen, Tita sakit apa sih?”, tanya Happy
“kecapekkan paling Hap, jengukin dunk!”, jawab Heny
“nggak ach, salam saja buat dia, cepet sembuh ya, sepi nggak ada dia jadi aku tidak ada yang bisa Aku gangguin”, kata Happy
Malam harinya Happy nggak bisa tidur gara-gara kepikiran aku terus, akhirnya dia sms Heny.
Hen, gimana keadaanya Tita?, sms Happy
Masih kaya gini, jengukin makanya. Balas Heny setelah ngomong sama aku, kita punya rencana mau ngerjain dia.
Tapi aku malu Hen, gimana nie? Jujur aku khawatir banget, nggak tw knp, balasnya
Kamu suka ya sama Tita, balas Heny lagi
Besok kita ketemu, aku pingin ngomong sesuatu sama kamu. Ajak Happy di sms
Kemuudian Heny mengiakaan saja, karena aku jadi penasaran kenapa Happy jadi sok perhatian banget sama aku.
%%%
Hari ini aku sudah lumanyan sembuh walaupun keadaanya belum lebih baik, tapi apa yang terjadi dengan Happy dia jadi berubaah 180 derajat, ia perhatian banget sama aku. “ada pa ini?”, dalam hatiku
Setelah kelas selesai aku langsung ke kamar karena keadanku yang tidak memungkinkan. Tapi Heny jadi ketemu dengan Happy, terpaksa aku jalan ke kamar sendirian. Di jalan nggak sengaja ketemu kakak senior, ia kak Andre, sebelum ke kamar aku diajak makan dulu sambil ngbrol-ngobrol.
Di tempat lain, Heny sama Heppy sedang membicarakan aku, pantesan telingaku panas. Happy jujur dengan heny kalau ia suka denganku, ia menceritakan kalau selama ini ia bersikap kaya gitu karena nggak bisa ngungkapin perasaan sebenarnya ke aku. Dan Happy minta bantuan agar bisa ngungkapin perasaan ini sebelum kita berpisah. Ketika itu Heny hanya menjawab kalau dia mau bantu sebisanya.
Hati Heny sebenarnya hancur berkeping-keping karena tahu kalau cowok yang disukai ternyata menaruh hati orang lain dan itu sahabatnya. Walaupun perasaan Heny tidak pernah ia katakan pada siapapun. Ini sakit banget  tapi mau gimana lagi perasaan tidak bisa dipaksakan.
Sikap heny jadi beda belakangaan ini denganku, aku bingung apa yang terjadi dengannya. Aku berusaha mendekatinya agar dia mau cerita, tapi nihil, tak sepatah katapun keluar dari bibirnya.
Akhirnya aku cari informasi sendiri, apa yang membuat ia kaya gini. Aku terpikir Happy, terakhir ia ngobrol dengan Happy.
“Hap”, teriak ku
“ya ada apa Tit”, jawabnya dengan perrasaan senang karena tumben aku nyapa ia.
“Kamu ngomong apa sih sama Heny, dia kok jadi aneh sama aku”, tanyaku
Happy bingung akan menjawab apa, tapi mumpung ada kesempatan aku harus ngungkapin perasaanku ini.
“Aku ngomong kalau Aku Suka Sama Kamu Tit”, jawab Happy
“What?, are you sure?”, tanyaku kaget
“serius Tit, Aku sayang sama Kamu”, jelas Happy
Benar saja Heny marah denganku, aku tahu kalau ia suka sama Happy.
“Tapi perasaanku biasa saja Hap, Aku sudah punya cowok”, kataku
Happy kaget mendengar perkataanku kalau aku sudah punya pacar, dalam hatinya kenapa Heny tidak ngomong. Kecewa pasti ada karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
Kemudian aku menceritakan kalau sebenarnya Heny itu suka sama ia. Happy nggak nyangka kalau tanpa sadar ia telah menyakiti orang yang suka dan menaruh hati padanya. Kecewa, marah, merasa bersalah, malu juga, perasaan itu tercampur di hatinya.
Aku juga merasa bersalah dengan Happy karena telah membuat ia suka sama aku, padahal aku nggak suka. Memang kemarin aku manis banget saat bersamanya dan tidak seperti biasanya. Tapi bukan berarti aku menaruh hati, ini kulakukan karena pelatihan ini hampir selesai dan aku nggak mau ada dendam diantara kita.
Tapi Happy mengungkapkan semua isi hatinya kalau sebenarnya ia sudah menaruh hati saat pertama kita ketemu, ia tidak berani mencintai, makanya ia melampiaskan dengan kejailan dan selalu menggangguku.
Setelah terungkap semua aku minta maaf padanya, karena aku tidak mungkin mencintainya, di posisi lain aku sudah punya pacar.
“Hap, sorry banget ya”, kataku sambilku pegang tangannya
“ya Tit, Aku tahu”, katanya sambil melepaskan tanganku
Kita berdua berpisah dan setelah itu sikap Happy berubah drastis, ia cuek banget sekarang sama aku.
%%%
Aku tidak tahu apa yang ada di benak Happy sekarang, sikapnya sulit ditebak. Kemarin apa yang aku lakukan dengannya ia ceritakan dengan Heny, karena selama ini memang sahabat cewek yang paling dekat ya Heny. Tapi ia tidak langsung tanya kalau Heny suka nggak padanya.
Mendengar semua cerita itu Heny semakin benci denganku, karena telah mempermainkan perasaan orang yang dicintainya.
Happy punya harapan kalau dia bakal menyakiti hati cewek yang suka dengannya. Agar Heny tidak suka lagi dengan ia. Tapi mendengar pernyataan Happy ia tidak takut kalau bakal disakiti, perasaan cintanya lebih besar.
Pura-pura tidak tahu perasaan Heny, ia masih ngomong kalau ia tidak akan menyakiti hatiku, cinta ini sudah tertancap di hati yang paling dalam walaupun ini akan terus menyakiti. Heny selalu memberi saran untuk melupakan aku dan membuka hati buat orang lain.
“masih banyak cewek di dunia ini Hap”, kata Heny saat ketemu Happy di bawah pohon sedang melamun sendiri
“Kamu Hen ternyata”, keget Happy
Mereka berdua ngobol panjang lebar, Happy merasa Heny orangnya asyik juga diajak curhat. Tapi bukan berarti ia langsung suka padanya.
Thanks ya Hen, dach mau menghiburku”, ucap Happy
don’t mention it, hhehe”, kata Heny dengan senyum
Kita sekarang saling menjauh, Heny tak mau lagi bareng denganku, selalu saja aku ditinggal. Aku kesepian tak ada teman yang bisa kuajak bicara, serasa di bumi ini hanya sendiri, cowokku menghilang tak ada kabar saat aku butuh. Aku ingin nangis, tiba-tiba kak Andre duduk di sampingku.
“kenapa Dek?”, tanyanya
“apa Aku salah Kak?”, tanya balikku sebelum menjawab pertanyaan tadi.
Tanpa malu aku langsung memeluk dan menangis di punggung kak Andre, ia bingung ada apa denganku. Aku ditarik dan ia memandang mataku tapi aku menundukkan kepalaku.
“cerita Dek!”, katanya sambil mengangkat wajahku dengan tangannya
Aku saat itu belum bisa cerita, bibirku sulit untuk mengatakan semua beban ini. hanya tangisan agar aku lega. Setelah itu kak Andre mengantarku ke kamar.
“Aku siap dengerin curhatmu Dek, kapanpun Kamu mau cerita”, katanya
Gara-gara kejadian ini kak Andre jadi perhatian banget sama aku, tiga hari terakhir aku lalui dengan kak Andre. Ia selalu ada buatku. Waktu kita makan bareng, tidak sengaja Happy melihat, sikap kita seolah-olah seperti orang pacaran dan itu yang membuat ia marah besar sama aku.
Ia cerita pada Heny katanya aku itu orang munafik, sudah punya pacar tapi malah pacaran dengan orang lain, suka menyakiti perasaan orang lain. Happy salah paham, api cemburu yang membara telah membuat ia berkata seperti itu.
“Tit, sudah sore”, teriak Bundaku, “anak cewek sore-sore malah melamun, pamali!”.
“ya Bun”, jawabku kesal. Gara-gara bunda khayalanku berakhir tanpa ending yang jelas.
Malam ini aku tak ada waktu untuk melamun lagi, tugas kuliah menumpuk, besok harus presentasi lagi.
Keesokan harinya aku melihat di dinding LPM, kalau ada surat undangan pelatihan jurnalistik nasional selama satu minggu. “Apakah khayalanku akan jadi kenyataan”, hatiku bertanya
Akhirnya aku tanya pada mas Andre, Pimpinan Umum majalah kampusku.
“Mas, siapa yang mewakili pelatihannya?”, tanyaku
“belum ada”, jawabnya
“Aku saja ya Mas”, pintaku
“tapi kamu ajak satu temen cowok ya!”, katanya
Hari sabtu aku berangkat dengan Danu, teman sekelasku yang juga jadi crew magang di LPM Amnesia.
Aku tak menemukan sesuatu yang sama dengan khayalanku waktu itu, semuanya beda. Ternyata khayalan nggak akan mungkin jadi kenyataan, sambil jalan aku menuju ruangan pembukaan acara. Tak sengaja aku ketemu temen waktu SMA, kita kenal pertama saat Olimpiade Matetatika.
“Lintang?”, tanyaku
“ya aku Lintang, Tita?, kok bisa ketemu disini ya, Kamu pasti ngikutin Aku kan”, katanya dengan Pdnya.
Lintang sekarang kuliah di UGM, walaupun jarang bertemu tapi kita tetap berkomunikasi, nggak jarang kita ledek-ledekan lewt sms, gokil pokoknya.
Happy dalam khayalanku adalah Lintang, perkenalan singkat yang bermakna dan tak bisa kulupakan, dan harapanku ia akan jadi pendamping seumur hidupku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAMIL DI LUAR NIKAH USIA REMAJA

       I.             PENDAHULUAN Cepatnya arus informasi dan semakin majunya tehnologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali remaja. Teknologi seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif tapi di sisi lain juga berdampak negatif. Dampak posifitnya, munculnya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Sementara pengaruh negatifnya, masuknya pengaruh budaya asing seperti pergaualan bebas dan pornografi. Masuknya pengaruh budaya asing mengakibatkan adanya pergaulan bebas dan seks bebas yang kemudian mengakibatkan terjadinya fenomena hamil di luar nikah. Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Namun, remaja sekarang ini banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan

Sepenggal Kisah Tentang Waktu

Video singkat yang menceritakan seorang gadis yang malas-malasan. Kehidupannya hanya diisi dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Dia pun hampir setiap saat meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat. Dia tidak pernah tidur ketika malam, bukan berarti untuk berdzikir dan bermujahadah pada Allah, tapi malah bermain game, dan melakukakan kegiatan yang sama sekali tidak bermanfaat. Lucunya ketika adzan subuh berkumandang, bak lagu merdu yang menina bobokan dirinya untuk tidur. Al hasil, dia tidak sholat subuh dan parahnya sepanjang paginya dia tidur sampai siang hari. Suatu ketika, di depan rumahnya dia melihat iring-iringan yang tak biasa. Bukan karnaval atau marching band, tapi keranda mayat yang berodakan manusia yang membawa jenazah. Hal ini membuat dia termenung sejenak memikirkan kalau hidup ini akan berakhir. Semua wejangan yang dulu pernah diberikan orang tuanya. Ia sadar kalau selama ini waktunya terbuang sia-sia, padahal Rasulullah SAW mengin