Langsung ke konten utama

Republik Patah Hati


Oleh: Tien Afecto Galuh
Berdasarkan pengalaman yang sudah kita alami, anak-anak SMA 12 punya satu perkumpulan buat para pejuang cinta yang baru patah hati. Baik yang baru putus cinta, mutusin cinta, ditolak, menolak, trauma, ketahuan selingkuh dan insident lain tentang sakit hati.
Baru satu minggu beroprasi perkumpulan ini sudah punya 10 anggota, Siwo sebagai ketua pertama karena yang paling sering patah hati dan ditolak cewek beberapa kali, bahkan kayaknya belum pernah ada yang mau terima dia. Selanjtnya, di posisi sekertaris ada Tiwon, cewek cantik tapi belum punya pacar gara-gara trauma dan masih menunggu sang pujaan hati menghampiri dengan kuda putih dan membawa pedang. Lucu-lucu ornag yang ada diperkumpulan ini dengan kisah unik mereka.
Sedangkan yang lain adalah anggota yang punya job masing-masing, apa itu? Mari kita lihat. Pertama, Dewa (sebutan seperti devisi) bunuh diri, ini membantu orang-orang yang mau bunuh diri agar cepat bunuh diri gara-gara cinta, tapi tak ada yang bunuh diri pada prakteknya.
Kedua, Dewa Amor, ini bekerja untuk membuat orang sakit hati dengan cara mengerjai orang yang sudah membuat klien sakit hati(dewa balas dendam). Ketiga, Dewa Arisan, ini punya job yang paling enak bekerja menjadi pacar sementara untuk memanas-manasi orang yang sudah membuat patah hati agar cemburu dan akhirnya mau dengan klien itu lagi.
Yang terakhir adalah Dewa Erlang, yang tugasnya membuat orang patah hati dan tidak akan sembuh seumur hidupnya, tapi kenyataanya malah semua bahagia. Perkumpulan yang aneh tapi menari untuk diceritakan.
***
Dien-dien anak yang baru ditinggal cowoknya selingkuh dengan sahabatnya sendiri, cerita yang lumrah dan sudah biasa. Tapi anehnya dia malah bahagia dan masuk ke republik patah hati karena ingin merasakan kebahagian lewat kepatah hatianya ia.
Cinta tak harus memiliki seperti lagu ST.12 ini yang menjadi soundtrack dari republik cinta. Aku lupa ada satu peraturan yang tidak boleh dilanggar di situ yaitu PACARAN atau JATUH CINTA. Walaupun mereka berhadapan dengan orang-orang keren, terkenal, pinter atau yang perfect, itu dilarang keras alias haram atau akan dikeluarkan dari perkumpulan ini.
“Jalaran tresno songko kulino”, peribahasa jawa yang benar adanya. Ketua dan sekertaris yang setiap hari dituntut untuk berkomunikasi, ketemu dari pagi sampai sore (kok nggak malem juga? Karena anak sekolah jadi harus belajar juga daripada dimarahi mama). Tumbuh benih-benih perhatian yang berujung pada ketertarikan dan ingin selalu bersama karena merasa nyaman.
Wah kacau, keberadaan republik patah hati terancam virus cinta. Tapi tenang mereka berdua belum pernah saling menyatakan perasaannya. Cinta haram, Benci halal slogan aneh tapi menarik harus tetap dipertahankan. Mereka berdua sudah berkomitmen untuk tidak pacaran dan bersikap profesional dan selalu mengingat bahwa cinta bikin sengsara, cinta hanya ajang gombal-menggombali.
Tapi perasaan itu begitu kuat, cemburu juga menyelimuti hari-hari mereka sekarang. berusaha mengingat masa lalu kelam agar tidak terserang lebih dalam virus cinta.
Cinta menimbulkan kepedihan
Cinta menyembuhkan kepedihan.
Dan, cinta itu adalah kepedihan.
Di mana ada cinta, maka kepedihan tak pernah jauh darinya.
Cinta akan memenuhi hati kita,
menghancurkan hati kita, dan
menyembuhkan hati kita yang terluka.
Satu bait puisi yang dituliskan Tiwon buat Siwo di selembar kertas berwarna biru yang menandakan kita adalah sahabat, tidak pantas bercinta dengan alasan apapun. Perkumpulan yang dibangun dengan susah payah masak akan dihancurkan hanya karena ego dari virus cinta.
Ini Tiwon tulis setelah dia terima sepucuk surat cinta dengan amplop hitam dan kertas pink dari Siwo semalam setelah pulang sekolah. Yang intinya dia menyatakan cintanya pada Tiwon. Tapi dengan balasan tadi menandakan penolakan wlaupun sebenarnya Tiwon juga suka dengannya.
Perkumpulan penuh dusta karena mereka berdua, akan tetapi tetap bertahan sebagaimana tujuan awal. Cinta datang dan pergi memang tak diundang maupun diusir. Perasaan mereka tetap terpendam sampai pelepasan putih abu-abu. Cinta tak sampai, cinta tak harus memiliki dan mereka berdua berpisah, kuliah di tempat yang berbeda dan jauh. Tiwon di terima di UI sedangkan Siwo di UGM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HAMIL DI LUAR NIKAH USIA REMAJA

       I.             PENDAHULUAN Cepatnya arus informasi dan semakin majunya tehnologi sekarang ini yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali remaja. Teknologi seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif tapi di sisi lain juga berdampak negatif. Dampak posifitnya, munculnya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Sementara pengaruh negatifnya, masuknya pengaruh budaya asing seperti pergaualan bebas dan pornografi. Masuknya pengaruh budaya asing mengakibatkan adanya pergaulan bebas dan seks bebas yang kemudian mengakibatkan terjadinya fenomena hamil di luar nikah. Remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa ke arah yang lebih baik, yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Namun, remaja sekarang ini banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan

Sepenggal Kisah Tentang Waktu

Video singkat yang menceritakan seorang gadis yang malas-malasan. Kehidupannya hanya diisi dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Dia pun hampir setiap saat meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat. Dia tidak pernah tidur ketika malam, bukan berarti untuk berdzikir dan bermujahadah pada Allah, tapi malah bermain game, dan melakukakan kegiatan yang sama sekali tidak bermanfaat. Lucunya ketika adzan subuh berkumandang, bak lagu merdu yang menina bobokan dirinya untuk tidur. Al hasil, dia tidak sholat subuh dan parahnya sepanjang paginya dia tidur sampai siang hari. Suatu ketika, di depan rumahnya dia melihat iring-iringan yang tak biasa. Bukan karnaval atau marching band, tapi keranda mayat yang berodakan manusia yang membawa jenazah. Hal ini membuat dia termenung sejenak memikirkan kalau hidup ini akan berakhir. Semua wejangan yang dulu pernah diberikan orang tuanya. Ia sadar kalau selama ini waktunya terbuang sia-sia, padahal Rasulullah SAW mengin